Sabtu, 06 Maret 2021

Kiamat dan Pralaya

 





Kiamat dan Pralaya

Kiamat merupakan istilah agama-agama rumpun Yahudi (Abrahamic religions) dari setiap agama tersebut berkembang makna hari kiamat yang cukup banyak baik menurut Islam, Kristen maupun Yahudi. Secara umum kiamat dapat diartikan hari kehancuran alam semesta.

”..matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak lagi bercahaya. Bintang-bintang akan jatuh dari langit, kuasa-kuasa langit akan goncang, dan para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau. [Matius 24:29, Markus 13:24-25]


CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI


”..pada matahari, bulan, dan bintang-bintang akan kelihatan tanda-tanda. Di bumi, bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan ge-lora laut. Manusia akan takut setengah mati menghadapi apa yang akan terjadi di seluruh dunia ini, sebab para pengu-asa angkasa raya akan menjadi kacau-balau. [Lukas:21:25-26]

Kiamat menurut Islam
Hari kebangkitan dari kubur dalam Al-Qur’an kadang-kadang disebut sebagai Yaumul Qiyamah (hari kebangkitan besar,Qs. 75:1), Yaumul Fashl (hari keputusan, Qs. 77:13), Yaumul Hisab (hari perhitungan, Qs. 38: 26), dan masih banyak lagi makna-makna kiamat tersebut dalam Al-Qur’an.Kedatangan hari kiamat hanya Allahlah yang tahu. Tidak ada yang dapat menjelaskan kapan kedatangannya melainkan hanya Allah SWT. Dan kiamat itu tidak akan datang melainkan dengan tiba-tiba. (Qs. 7: 187). Mengenai kedahsyatan hari kiamat ini dijelaskan dalam (Qs. 23: 101-114).Dan tanda-tanda kedatangan hari kiamat dan huru hara di saat datangnya kiamat itu tersebut dalam (Qs. 27: 82-93).

Hal-hal yang terjadi pada hari kiamat:

Pada hari ini akan ditimbang amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan jahat. Mengenai hal ini disebut dalam Al-Qur’an surat 21 ayat 47 : “Dan Kami pada hari kiamat akan mengadakan timbangan yang adil sehingga seseorang tidak akan dirugikan barang sedikitpun, dan kalau ada (perbuatan) sebesar biji sawipun, niscaya akan Kami kemukakan kepadanya dan cukuplah Kami sebagai Penimbang.” Juga disebut dalam Qs. 21: 47.
Hari itu akan diperlihatkan pula kitab catatan perbuatan manusia. Hal ini tersebut dalam Qs. 13: 11, Qs. 43: 80, Qs. 45: 29, dan masih banyak yang lainnya.Demikianlah mengenai hari kiamat.

Terhadap mereka yang berbuat baik, pahalanya adalah sepuluh kali daripada yang dikerjakannya, malah diibaratkan, bahwa perbuatan baik itu sebagai sebutir biji gandum yang tumbuh sampai 7 bulir, sedang tiap-tiap bulir memuat 100 butir biji. Tetapi apabila manusia berbuat jahat, maka ia hanya mendapat siksaan setimpal dengan kejahatannya. (Qs. 6: 160, QS. 2: 261, Qs. 28: 84.)

Dalam keterangan lain yang ditulis Ibnu Katsir lewat kitab An-Nihayah, Muhammad menjelaskan kepada umatnya bagaimana orang-orang sholeh bisa hilang di akhir zaman. Imam Bukhari meriwayatkannya dengan sanad dari Mardas Al-Islami bahwa Muhammad berkata; “Orang-orang sholeh akan hilang satu per satu, sehingga tinggallah orang-orang sampah seperti gandum dan kurma serta Allah SWT sama sekali tidak mempedulikan keberadaan mereka.” Maksudnya yang tersisa hanyalah manusia yang tidak berguna.

Kiamat menurut Kristen.
Di sisi lain umat Kristen memandang hari kiamat (akhir Zaman) se-bagai rangkaian peristiwa yang dimulai dari pengangkatan (rapture), masa kesukaran (tribulation), munculnya anti-kristus (pendusta), kehadiran Jesus Kristus untuk kedua kalinya dan perang Armagedon serta sampai pada munculnya dunia baru.

Umat Kristiani meyakini bahwa Yesus akan menjadi hakim yang adil pada hari kiamat (kisah para rasul17:31), akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi serta dihapuskannya pajak.


Hari kiamat memiliki gambaran yang sangat mengerikan seperti gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi.. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya…[Wahyu 6:12-14].

Dari peta zaman tersebut dapat disimpulkan bahwa : zaman itu hanya berumur 7000 tahun (karena Tuhan menciptakan bumi ini hanya dalam waktu 6 hari dan hari ketujuh adalah hari pengkudusan (kej. 2: 1-3) sedangkan 1 tahun sama dengan 1 hari bagi Tuhan (petrus 3:8-12). Tahun 1998 adalah tahun munculnya banyak pendusta dan huru-hara sebagai tanda-tanda kemunculan hari kiamat.

Sejak tahun 500 sampai 1992 kiamat telah diramalkan segera tiba sebanyak 14 kali. Tidak, syukurlah, tidak pernah terjadi.

Pralaya dalam pandangan Hindu
BACA JUGA
Misteri Kutukan Ratu Gede Mecaling di Batuan
Asta Kosala dan Asta Bumi Arsitektur Bali, Fengshui Membangun Bangunan di Bali
Asta Kosala dan Asta Bumi Arsitektur Bangunan Suci Sanggah dan Pura di Bali
Dalam agama Hindu tak dikenal istilah hari kiamat seperti yang dikenal oleh rumpun agama-agama Abrahamistik. Tetapi setiap penciptaan selalu ada awal dan juga akhir (stiti, utpeti, pralina).
Agama Hindu mengenal istilah Mahapralaya.
Dalam Upanisad dianalogikan Tuhan mencipta dan mengakhiri ciptaannya seperti laba-laba yang menebar dan menarik jaring-jaring dari dan ke badannya. Semuanya berjalan sesuai hukum alam. Ini berarti kelahiran dan kematian (musnah) bisa terjadi kapanpun sesuai dengan hukum alam. Dan ini terjadi berulang-ulang.



Pralaya merupakan sinonim dari Samhara, satu dari 5 fungsi Siwa.
Pralaya (Sanskrit) artinya adalah berakhir, menyerap kembali alam di akhir jaman/kalpa; penghancuran dan Mati. Pralaya di terminologi Hindu:

Nitya pralaya berarti tidur, arti yang lebih luasnya adalah mati, terjadinya kematian tubuh.
Laya atau Yuga Pralaya, di akhir Maha Yuga (4 yuga), terjadinya banyak sekali kematian (misalnya perang, gempa dll).
Mavantara Pralaya, terjadi di setiap mavantara, jadi sebanyak 14 mavantara, berupa banjir besar yang mendahului adanya Manu ‘manusia’.
Dina (hari) Pralaya atau Naimittik Pralaya atau pralaya, terjadi di akhir kalpa (1 hari penuh Brahma = 1000 Maha yuga), hancurnya semesta, sorga dan neraka (3 dunia: bhur, bhuwah, swaha).
Mahapralaya, terjadi di akhir Maha Kalpa (100 Kalpa), atau di akhir usia Brahma, di mana 14 Dunia, 5 elemen (tatwa) 3 sifat (triguna) musnah. Jadi seluruh Brahmanda (telur yang mengembang, semesta dan segala isinya termasuk para deva) diserap kembali oleh Brahman.
Aatyantika Pralaya, ‘tercapainya perjalanan jiwa lepas dari roda samsara’, khusus arti yang ini, maka waktu terjadinya adalah relatif.
Filosofi Samkya menyatakan bahwa pralaya berarti ‘kosong, tiada apapun, keadaan yang dicapai ketiga triguna (satwam, rajas, tamas) berada pada kondisi yang seimbang, arti no 6 ini merupakan sinonim dari no 5. Waktu terjadinya adalah relatif.Jadi sejarah bumi saat ini berada di jaman Kaliyuga ke-28 pada tahun Brahma ke 51. Jaman Kaliyuga ini di mulai pada Februari 3102 SM (Manusmrithi 1:64-80; Surya Sidhantha 1:11-23) dan berakhir di 432.000 tahun kemudian.

Dalam ilmu fisika modern Letak matahari diperkirakan 150.000.000 kilometer jauhnya dari bumi.
Sinar matahari akan sampai ke bumi dalam waktu 8 menit 20 detik.
Para fisikawan telah menghitung energi matahari yang dipancarkan sama dengan 5,7×1000.000.000.000.000.000.000.000.000 kalori per menit dan mampu menyala selama 50 miliar tahun.

Dengan demikian, waktu menyala bagi matahari juga terbatas dan pada suatu hari nanti, matahari tidak akan bersinar lagi.

TRI NETRI KAITANYA DENGAN PENGHANCURAN ( KIAMAT )

Manusia telah mencari Tuhan hampir 2500 tahun setelah sorga dimana pada waktu berakhirnya sorga pada jaman dinasti chandra berkuasa dengan Rajanya "Rama" bertahta di Bharata ketika fase dunia memasuki 2500 tahun setelah sorga dan manusia perlahan mengalami penurunan dari sifatnya yang mulia seperti dewa dewi mulai mengambil racun kehidupan yang dikenal dengan Panca wikara (5 kejelekan); napsu, ego, marah, serakah dan keterikatan pada dunia material sebagai akibat hidup hanya memuaskan mata, hidung, mulut, kulit, sentuhan dll sehingga kita mulai terperosok pada kepalsuan hidup dan penuh dengan duka.



Seiring pertambahan manusia dengan kelahiran kembali/reinkarnasi mulai memadati planet bumi ini duhuluanya peradaban sorga adalah satu benua satu bangsa dan satu bahasa dewa dewi sehingga sampai sekarang kita sangat senang menyimpan dan memajang gambar gambar dewi dewi karena mereka adalah sosok manusia sempurna yang telah mengalahkan musuh dalam dirinya dan sosok panutan.

Agama mulai turun pada jamannya yang dibawa masing masing pendirinya yang diikuti ledakan popolasi masing masing pengikutnya sampai semua agama berkembang dengan irama dunia dan masanya hingga akhirnya kita berada pada puncak jaman besi penghujung jaman kali kita disuguhkan berbagai adegan bercampur dengan segala racun dan nestapa tangisan dunia dengan berbagai arena penghancuran bagaimanapun juga semua kitab suci tercipta untuk mengayomi semua penganut agama namun semuanya adalah karangan manusia yang masih belum sempurna dibandingkan pengetahuan Tuhan yang Maha Agung sebagai sutradara yang agung sang pencipta dan permainan drama dunia tak terbatas ini. seperti janji Beliau Tuhan Ciwa turun pada jaman puncak kegelapan manusia kini Beliu telah berada hampir 73 tahun di akhir jaman ini.

Tuhan memberikan semuanya berupa sari dan madu ilmu pengetahuan tentang diri Beliau dan ciptaan terkait dengan 3 aspek waktu masa lalu masa kini dan masa yang akan datang. saat inilah Tuhan Ciwa memberitahu kita segalanya tentang masa yang akan datang dimana sebentar lagi sorga akan muncul sebagai siklus abadi dari Jaman emas ( Satya yuga ) - Perak ( Treta Yuga ) - Perunggu ( Dwapara Yuga ) - Besi ( kali yuga ) inilah siklus waktu yang mengatur dunia ini selama 5000 tahun yang terus berputar abadi hal ini tak ada dalam kitab suci manapun saat ini adalah jaman transisi dimana apapun bisa terjadi kapanpun setiap detik. detik ini adalah waktu penanggalan pada keterikatan dunia karena manusia lahir tak membawa dan memiliki apapun termasuk badan kita sendiri bukanlah identitas sebenarnya dia hanya fana sementara kita adalah Atman /jiwa/roh yang berasal dari Shiwa Loka alam Tuhan dan para atma dalam keheningan serta melampui planet dan bintang. saudaraku ini adalah detik detik terakhir, berita akhir jaman adalah kebenaran sejati maka siap siagalah pada sang waktu, Tuhan Bapak Ciwa telah memnggil kita pada akhir jaman ini. kita semua telah lelah dan membangun berbagai tempat ibadah 2500 tahun belakangan ini, sang waktu telah memanggil kenalilah Tuhan yang sebenarnya dan segala keagungan serta belas kasihnya.

Tuhan tak pernah meminta apapun, semua kemuliaan akan kembali pada kredit karma kita sebagai konskwensi Hukum karma. barang siapa yang mengenal Tuhan dan mengagungkan kemuliannya dalam praktek nyata akan pulang dengan senyum dan kemenangan di akhir jaman ini.

Sumber: mediahindu.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar