Apa pun yang kita lakukan di dunia material ini, ada semacam aktivitas berdosa tanpa kita sadari.
Seperti disinggung oleh Mānava-Dharmaśāstra (3.68), ketika kita menyapu, kita menginjak begitu banyak hewan. Saat kita minum air, di bawah tempayan ada banyak semut, mereka terbunuh. Ketika kita menyalakan api, ada begitu banyak hewan-hewan kecil, mereka juga ikut terbakar. Saat kita menggosok lesung, begitu banyak mikroba kecil yang terbunuh. Atau disaat kita membunuh mereka untuk menjadi santapan, kita mengambil nyawa mereka. Jadi kita bertanggung jawab atas kematian mereka, mau atau tidak mau, kita terjerat dalam begitu banyak aktifitas berdosa.
तासां क्रमेण सर्वासां निष्कृत्यर्थं महर्षिभिः ।
पञ्च कॢप्ता महायज्ञाः प्रत्यहं गृहमेधिनाम् ॥ ६९ ॥
(3.69-70).—"Untuk menebus dosa yang ditimbulkan oleh pemakaian ke-5 alat itu para mahaṛṣi telah memutuskan untuk para perumah tangga agar setiap harinya melakukan pañca-yajña, yaitu:
(1). Ṛṣi-yajña, dengan memahami sedalam-dalamnya tujuan hidup & menghormati guru,
(2). Pitra-yajña, dengan menghaturkan persembahan harian kepada leluhur,
(3). Deva-yajña, dengan menghaturkan persembahan harian kepada dewatā,
(4). Bhūta-yajña, dengan melakukan upacara kurban (caru) atau persembahan harian kepada elemental (bhūta),
(5). Manuṣya-yajña, dengan memperlakukan tamu atau sesama manusia dengan sikap ramah."
पञ्चैतान् यो महाऽयज्ञान्न हापयति शक्तितः ।
स गृहेऽपि वसन्नित्यं सूनादोषैर्न लिप्यते ॥ ७१ ॥
(3.71).—"Dia yang tidak mengabaikan 5 pengorbanan ini, dengan kemampuan terbaiknya — tidak menjadi ternoda oleh dosa pembunuhan, meskipun ia tinggal di rumah itu."
देवताऽतिथिभृत्यानां पितॄणामात्मनश्च यः ।
न निर्वपति पञ्चानामुच्छ्वसन्न स जीवति ॥ ७२ ॥
(3.72).—"Dia yang tidak memberikan persembahan kepada 5 persembahan — pada hakekatnya ia tidak hidup walaupun bernafas."
______________________________
Catatan: Di Bali, persembahan harian dapat dilakukan dengan media canang atau mesaiban.
Bhagavad Gītā (7-21-22 & 9.24).—"Memuja mereka sama dengan memuja-Ku karena Aku bersemayam di hati para dewa, leluhur, di hati setiap insan. Satu-satunya Aku yang menikmati segala kurban suci."
—
: @rahjunn87
Tidak ada komentar:
Posting Komentar